02/12/12

Copoeira


Sanur Community Market - Early November 2012



Ragam makanan, buah sayuran organik dan produk ramah lingkungan dipamerkan dalam kegiatan pasar organik dwi-mingguan di Sanur, Denpasar. Di sinilah masyarakat dapat menemukan produk-produk pertanian hingga yang sudah olahan terpilih dan tersaji secara higienis. Untuk mengerti secara khusus tiap produk yang dipamerkan ini pun kita dapat bertemu langsung dengan para produsen yang ramah dan rela memberikan produk promosinya secara gratis. 

Tim panitia pun sangat kreatif dalam mengemas acara. Suasana riuh ceria tercipta dengan datangnya para pelajar sekolah dasar yang berkontribusi dalam mengapresiasi makanan, buah sayur, dan produk olahan lain yang  sebelum dipamerkan telah melalui proses panjang sejak ditumbuhkan para petani lokal. Generasi adik-adik yang imut dan ternyata tak terlalu lugu cukup cerdas menuangkan gagasan mereka mengenai proses bercocok tanam ke dalam gambar yang kemudian mereka diskusikan bersama. Beberapa dari mereka pun cukup berani berkontribusi untuk berpuisi, berpresentasi, dan bernyanyi bersama band lokal Bali "Nosstress". 

Pengunjung berdatangan semakin siang semakin ramai. Event kali ini sukses mencuri rasa penasaran pengunjung melalui produk Jamur yang difermentasi menjadi minuman teh yang sangat nikmat. Memang berbeda rasanya dengan seduhan daun teh pada umumnya. Teh jamur ini rasanya lebih mirip dengan brem Bali yang memiliki kandungan alkohol didalamnya. Menurut tante penjaga stand teh jamu tersebut sebelum disajikan terlebihdulu harus difermentasikan selama 3tahun, dan istimewanya pada pameran tersebut dengan ukuran satu gelas 250 liter hanya perlu ditukar dengan lima ribu rupiah. Di sekitar  cane teh jamur yang dijual ada pula jamur crispy, loenpia jamur dan beberapa produk jamur lainnya.

Jika anda datang tiba-tiba tanpa membawa dompet tak perlu lah khawatir sebab ada banyak produk gratis yang dapat dicoba seperti jus dari ubi ungu dan minuman coklat hangat. Apabila anda hanya dapat berkunjung pada jam makan siang pun tak perlu bingung soal menu makanan siang sebab berbagai menu olahan vegetarian yang nikmat siap segara untuk kita lahap.

Sudut Perteduhan


Mencoba merekam dalam goresan-goresan tinta 0.3


Dindingnya bilik bambu yang umum dipakakai di desa,
jendelanya potongan kaca kotak-kotak yang tak besar ukurannya, 
rangkanya sekedar kayu namun bertata-pola,
ruang-ruang privat berjajar diatas tiang beton 
yang dicetak dari potongan bambu sisa
yang tersusun melintang seperti rapi. 

Detail demi detail rumah panggung ini bukan menghadirkan kemegahan,
namun menyimpan nilai kecerdasan, santun terhadap alam,
serta kesederhanaan yang meneduhi setiap pengunjung untuk berdiskusi-bercengkrama
di atas teras terbuka di ruang lantai dasar yang kadang dihampiri sepasang angsa
yang setia menunggui rumah itu.

Di atas lereng yang lembahnya dilalui sungai ini 
Y.B. Mangun Wijaya meletakkan karya wastunya
bagi sahabatnya yang juga seorang budayawan & cendikiawan, 
Arief budiman di Salatiga.

life dimension

Foto saya
distillation space for re-thinking about rural-urban living way.
こうこく ○. Diberdayakan oleh Blogger.